Bangka Belitung Tambah Stok Beras 4.750,6 Ton Menjelang Imlek dan Isra Mi’raj
Bangka Belitung – Untuk menjaga stabilitas harga beras menjelang perayaan Imlek dan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menambah stok beras sebanyak 4.750,6 ton. Penambahan pasokan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup selama dua bulan ke depan.
Babel tambah stok beras 4.750,6 ton jelang Imlek
Penambahan Pasokan Beras di Babel
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Babel, Tarmin AB, mengungkapkan bahwa pasokan beras baru akan tiba dan dibongkar di pelabuhan dalam minggu ini. “Dalam minggu ini, pasokan beras tiba dan bongkar di pelabuhan,” kata Tarmin AB di Pangkalpinang, Babel, Jumat (10/1/2025).
Stok beras di 17 gudang distributor saat ini tercatat sebanyak 7.375,8 ton. Dengan tambahan 4.750,6 ton beras, total stok beras di Babel akan mencapai 12.126,4 ton pada minggu ini.
Stok Beras Cukup untuk Kebutuhan Masyarakat Babel
Tarmin AB memastikan bahwa stok beras yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Pulau Bangka dan Belitung hingga dua bulan ke depan, menjelang peringatan Isra Mi’raj dan Imlek. “Ketersediaan stok beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut hari besar keagamaan pada akhir Januari 2025,” ujarnya.
Harga Beras Tetap Stabil di Pasar Pembangunan Pangkalpinang
Penambahan stok beras ini turut berpengaruh terhadap harga beras di pasar. Di Pasar Pembangunan Pangkalpinang, harga beras jenis medium merek KTJ dan Matahari masih bertahan di harga Rp14.500 per kilogram. Begitu juga beras jenis premium merek Jeruk dan merek RM serta TR yang tetap stabil di harga Rp15.500 per kilogram.
Meskipun stok beras yang tercatat hanya berada di distributor, Tarmin AB memperkirakan total stok beras di masyarakat bisa mencapai 15.000 hingga 20.000 ton, termasuk yang ada di pedagang eceran.
Mengandalkan Pasokan Beras dari Luar Daerah
Tarmin AB menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan beras di Babel, pelaku usaha masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah, mengingat produksi beras lokal yang terbatas. “Kami berharap pelaku usaha terus meningkatkan pasokan beras untuk memperkuat stok dan membantu pemerintah daerah dalam menekan inflasi,” tambahnya.
Dengan penambahan pasokan ini, diharapkan harga beras di pasar tetap stabil dan kebutuhan masyarakat dapat tercukupi dengan baik selama periode perayaan dan menjelang dua bulan ke depan.